Media sosial saat ini telah menjadi trend
dalam komunikasi pemasaran.
Media sosial dalah sebuha media online,
dengan para penggunaanya bisa dengan mudah berpatisipasi, berbagai, dan
menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog , jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarajat di seluruh dunia. Media sosial sebagai”sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideology dab
teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan perciptaan dan pertukaran
user-generated content” (Kaplan & Haenlein,2010). Beberapa contoh media
sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instagram, Twitter, Line,
Facebook,Youtube, dan lain-lain.
Seseorang pasti memiliki berbagai
motivasi dalam menggunakan media sosial. Sekedar untuk berkomunikasi dengan
orang lain, untuk mencari tahu perkembangan sesuatu, untuk berbagi informasi
maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi trend saat ini yaitu menggunakan
media sosial sebagai bentuk seksistensi diri. Orang–orang yang hanya ingin
menggunakan media sosial sebagai sarana menjaga silaturrahmi bisasanya akan
memilih media sosial yang bersifat private saja seperti Line, Whatsapp, Path,
Telegram atau yang lainnya.
Meskipun masuk ke media yang terbuka
seperti Facebook dan Twitter maka mereka hanya akan menjadi penonton dan
pembaca yang baik dan melihat perkembangan terbaru yang ada
di media sosial. Sedangkan bagi
orang-orang yang ingin diakui eksistensinya oleh
masyarakat luas melalui media sosial
biasanya akan menggunakan media
sosial yang bersifat terbuka seperti
Instagram, Facebook, Line, atau Twitter.
Karena disinilah tempat kita bisa secara
bebas dan terbuka dalam berinteraksi.
Sehingga banyaknya update status serta
posting-an yang kita miliki adalah
salah satu bentuk jika kita ingin dikenal
secara luas. Kita dikenal sebagai apa
dan siapa itu kita yang memutuskan, karena
apa yang kita posting melalui
media sosial akan menjadi gambaran diri
kita bagaimana kita memposisikan
diri dimata masyarakat luas.
Perkembangan penggunaan media sosial di
Indonesia sangat berkembang
pesat. Menururt riset Nielsen menunjukkan
tingkat pertumbuhan penggunaan
internet di Indonesia mencapai 26%. Orang
Indonesia menghabiskan waktu
1,5 jam sehari untuk berinternet. Menurut
ICT Watch, saat ini pengguna
ponsel di Indonesia mencapai 180 juta
orang dari sekitar 220 juta penduduk
Indonesia. Pengguna Instagram di Indonesia
mencapai 22 juta pengguna aktif
menurut dari siaran pers yang diterima CNN
Indonesia (Lesmana, 2012).
Berdasarkan data-data tersebut,
perusahaan perlu memperhatikan
penggunaan media sosial sebagai
salah satu media promosi yang sangat
penting. Sebagian besar
masyarakat Indonesia telah menjadikan media sosial
sebagai bagian dari gaya hidup
mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya internet
telah merubah cara orang dalam berkomunikasi
dari yang awalnya one to many
menjadi many to many. Komunikasi one to
many menjadi many to many
berkembang pada era new media. New media
adalah istilah yang lebih luas
dalam studi media yang muncul di bagian akhir
abad ke-20 yang mengacu pada
permintaan akses ke konten kapan saja dan
dimana saja pada perangkat
digital, serta umpan balik dari pengguna secara
interaktif, partisipasi secara
kreatif dan pembentukan komunitas sekitar
konten media. Salah satu fenomena
new media adalah tumbuhnya media
sosial dimana digunakan oleh
perusahaan untuk menciptakan electronic word
of mouth (eWOM). Pada kondisi
komersial, WOM melibatkan sikap
konsumen dalam berbagi brand,
opini, atau reaksi tentang bisnis, produk, atau
jasa orang lain. WOM yang positif
merupakan media pemasaran yang
powerful bagi perusahaan untuk
mempengaruhi konsumen. Seiring dengan
perkembangan teknologi, kini word
of mouth berkembang juga di media
sosial yang disebut electronic
word of mouth (eWOM) (Lesmana, 2012).
eWOM adalah pernyataan positif
atau negatif yang diungkapkan oleh
pelanggan potensial ataupun yang
sudah menggunakan mengenai produk atau
perusahaan untuk banyak orang dan
lembaga melalui Internet (Hennig-thurau
et al., 2004).
Branding model dalam lingkungan
online branding, secara langsung
akan mempengaruhi brand image dan
brand awareness. Dua elemen ini
merupakan bagian dari brand
knowledge yang menjadikan area utama dimana
eWOM media sosial dapat
berpengaruh secara langsung, ditemukan pula
bahwa brand knowledge juga
berpengaruh terhadap brand relationship
(brand satisfaction, brand trust,
dan brand attachment) (Esch et al., 2006).
Salah satu bentuk dari eWOM
(electronic Word of Mouth) marketing
adalah media sosial seperti
Instagram. Instagram pertama kali rilis pada 6
Oktober 2010. Instagram merupakan
sebuah aplikasi berbagi foto atau video
yang memungkinkan pengguna dapat
menerapkan filter digital, menyertakan
caption sesuai yang diinginkan,
dan membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial. Saat ini,
Instagram adalah media sosial yang memiliki respon
paling cepat dan aktif
dibandingkan dengan media sosial lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar