Minggu, 31 Oktober 2021

Social Media

Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran.

Media sosial dalah sebuha media online, dengan para penggunaanya bisa dengan mudah berpatisipasi, berbagai, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog , jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarajat di seluruh dunia. Media sosial sebagai”sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideology dab teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan perciptaan dan pertukaran user-generated content” (Kaplan & Haenlein,2010). Beberapa contoh media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instagram, Twitter, Line, Facebook,Youtube, dan lain-lain.

Seseorang pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media sosial. Sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu perkembangan sesuatu, untuk berbagi informasi maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi trend saat ini yaitu menggunakan media sosial sebagai bentuk seksistensi diri. Orang–orang yang hanya ingin menggunakan media sosial sebagai sarana menjaga silaturrahmi bisasanya akan memilih media sosial yang bersifat private saja seperti Line, Whatsapp, Path, Telegram atau yang lainnya.

Meskipun masuk ke media yang terbuka seperti Facebook dan Twitter maka mereka hanya akan menjadi penonton dan pembaca yang baik dan melihat perkembangan terbaru yang ada

di media sosial. Sedangkan bagi orang-orang yang ingin diakui eksistensinya oleh

masyarakat luas melalui media sosial biasanya akan menggunakan media

sosial yang bersifat terbuka seperti Instagram, Facebook, Line, atau Twitter.

Karena disinilah tempat kita bisa secara bebas dan terbuka dalam berinteraksi.

Sehingga banyaknya update status serta posting-an yang kita miliki adalah

salah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas. Kita dikenal sebagai apa

dan siapa itu kita yang memutuskan, karena apa yang kita posting melalui

media sosial akan menjadi gambaran diri kita bagaimana kita memposisikan

diri dimata masyarakat luas.

Perkembangan penggunaan media sosial di Indonesia sangat berkembang

pesat. Menururt riset Nielsen menunjukkan tingkat pertumbuhan penggunaan

internet di Indonesia mencapai 26%. Orang Indonesia menghabiskan waktu

1,5 jam sehari untuk berinternet. Menurut ICT Watch, saat ini pengguna

ponsel di Indonesia mencapai 180 juta orang dari sekitar 220 juta penduduk

Indonesia. Pengguna Instagram di Indonesia mencapai 22 juta pengguna aktif

menurut dari siaran pers yang diterima CNN Indonesia (Lesmana, 2012).

Berdasarkan data-data tersebut, perusahaan perlu memperhatikan

penggunaan media sosial sebagai salah satu media promosi yang sangat

penting. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadikan media sosial

sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, khususnya internet telah merubah cara orang dalam berkomunikasi

dari yang awalnya one to many menjadi many to many. Komunikasi one to

many menjadi many to many berkembang pada era new media. New media

adalah istilah yang lebih luas dalam studi media yang muncul di bagian akhir

abad ke-20 yang mengacu pada permintaan akses ke konten kapan saja dan

dimana saja pada perangkat digital, serta umpan balik dari pengguna secara

interaktif, partisipasi secara kreatif dan pembentukan komunitas sekitar

konten media. Salah satu fenomena new media adalah tumbuhnya media

sosial dimana digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan electronic word

of mouth (eWOM). Pada kondisi komersial, WOM melibatkan sikap

konsumen dalam berbagi brand, opini, atau reaksi tentang bisnis, produk, atau

jasa orang lain. WOM yang positif merupakan media pemasaran yang

powerful bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumen. Seiring dengan

perkembangan teknologi, kini word of mouth berkembang juga di media

sosial yang disebut electronic word of mouth (eWOM) (Lesmana, 2012).

eWOM adalah pernyataan positif atau negatif yang diungkapkan oleh

pelanggan potensial ataupun yang sudah menggunakan mengenai produk atau

perusahaan untuk banyak orang dan lembaga melalui Internet (Hennig-thurau

et al., 2004).

Branding model dalam lingkungan online branding, secara langsung

akan mempengaruhi brand image dan brand awareness. Dua elemen ini

merupakan bagian dari brand knowledge yang menjadikan area utama dimana

eWOM media sosial dapat berpengaruh secara langsung, ditemukan pula

bahwa brand knowledge juga berpengaruh terhadap brand relationship

(brand satisfaction, brand trust, dan brand attachment) (Esch et al., 2006).

Salah satu bentuk dari eWOM (electronic Word of Mouth) marketing

adalah media sosial seperti Instagram. Instagram pertama kali rilis pada 6

Oktober 2010. Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto atau video

yang memungkinkan pengguna dapat menerapkan filter digital, menyertakan

caption sesuai yang diinginkan, dan membagikannya ke berbagai layanan

jejaring sosial. Saat ini, Instagram adalah media sosial yang memiliki respon

paling cepat dan aktif dibandingkan dengan media sosial lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL COFFE SHOP SEBAGAI DOBRAKAN GAYA HIDUP BARU ANAK MILENIAL.

Gaya hidup sebagian anak muda cenderung berorientasi pada nilai kebendaan dan prestise. Segala sesuatu yang menimbulkan kesan modern dan mem...